Tuesday, September 9, 2014

MA #111: Menebus dosa / hutang kepada seseorang di masa lalu

Assalamu'alaykum, afwan ustadz, berhubungan dengan jawaban dari pertanyaan #107 poin ke 6, bagaimana jika kita pernah berbuat dosa / zholim atau berhutang kepada seseorang di masa lalu yang sekarang kita tidak ketahui lagi dia ada dimana ataukah sudah meninggal atau masih hidup? Afwan jika pertanyaan ana dihitung pertanyaan baru, berarti menjadi pertanyaan MA #111.

Coba dihubungi ahli warisnya, jika ahli warisnya mampu menunjukkan keberadaannya, maka itu yang diharapkan, tapi jika tidak, bisa disampaikan kepada ahli warisnya.

Jika memang tidak memungkinkan semuanya, maka cara yang terbaik adalah banyak berdoa kepada Allah agar itu hak sampai kepada pemiliknya. Allah maha mengetahui isi hati hamba-hambaNya yang benar-benar ikhlas dalam bertaubat dan Ia maha berkuasa atas segalanya.

Ada sebuah kisah yang terdapat dalam Shahih Bukhari yang menceritakan tentang kesungguhan seseorang dalam mengembalikan hak saudaranya hingga hak tersebut sampai kepada pemiliknya dengan izin Allah tanpa harus bertemu dengannya.

2169 - قال أبو عبد الله وقال الليث حدثني جعفر بن ربيعة عن عبد الرحمن بن هرمز عن أبي هريرة رضي الله عنه : عن رسول الله صلى الله عليه و سلم ( أنه ذكر رجلا من بني إسرائيل سأل بعضهم بني إسرائيل أن يسلفه ألف دينار فقال ائتني بالشهداء أشهدهم فقال كفى بالله شهيدا قال فأئتني بالكفيل قال كفى بالله كفيلا قال صدقت فدفعها إليه إلى أجل مسمى فخرج في البحر فقضى حاجته ثم التمس مركبا يركبها يقدم عليه للأجل الذي أجله فلم يجد مركبا فأخذ خشبة فنقرها فأدخل فيها ألف دينار وصحيفة منه إلى صاحبه ثم زجج موضعها ثم أتى بها إلى البحر فقال اللهم إنك تعلم أني كنت تسلفت فلانا ألف دينار فسألني كفيلا فقلت كفى بالله كفيلا فرضي بك وسألني شهيدا فقلت كفى بالله شهيدا فرضي بك وأني جهدت أن أجد مركبا أبعث إليه الذي له فلم أقدر وإني أستودعكها فرمى بها في البحر حتى ولجت فيه ثم انصرف وهو في ذلك يلتمس مركبا يخرج إلى بلده فخرج الرجل الذي أسلفه ينظر لعل مركبا قد جاء بماله فإذا بالخشبة التي فيها المال فأخذها لأهله حطبا فلما نشرها وجد المال والصحيفة ثم قدم الذي كان أسلفه فأتى بالألف دينار فقال والله ما زلت جاهدا في طلب مركب لآتيك بمالك فما وجدت مركبا قبل الذي أتيت فيه قال هل كنت بعثت إلي بشيء ؟ قال أخبرك أني لم أجد مركبا قبل الذي جئت فيه قال فإن الله قد أدى عنك الذي بعثت في الخشبة فانصرف بالألف دينار راشدا ) )صحيح البخارى

Dari Abu Hurairah radiyallahu 'anhu, dari Rasulullah sallallahu alaihi wa sallam bahwa beliau menceritakan tentang seorang laki-laki dari kalangan Bani Israil yang meminta hutang seribu dinar kepada laki-laki lain yang juga dari Bani Israil. Pemilik uang berkata,

"Datangkan saksi-saksi kepadaku agar mereka menyaksikannya."

Laki-laki itu menjawab, "Cukuplah Allah sebagai saksi."

Pemilik uang berkata, "Datangkanlah seorang penjamin."

Laki-laki itu berkata, "Cukuplah Allah sebagai Penjamin."

Pemilik uang berkata, "Kamu benar."

Lalu pemilik uang memberikan kepadanya untuk jangka waktu tertentu. Penghutang ini pun menyeberangi lautan dan menunaikan kepentingannya, kemudian dia mencari perahu yang memulangkannya karena tempo hutang telah hampir habis. Dia tidak mendapatkan perahu, maka dia mengambil sebatang kayu dan melubanginya. Dia memasukkan seribu dinar ke dalamnya dan sepucuk surat kepada temannya, kemudian dia menutupnya dengan kuat dan membawanya ke laut.

Dia berkata, "Ya Allah sungguh Engkau mengetahui aku berhutang kepada fulan seribu dinar. Dia meminta seorang penjamin kepadaku, lalu aku menjawabnya, 'Cukuplah Alah sebagai Penjamin.' Dia rela dengan-Mu. Dia meminta seorang saksi kepadaku, maka aku menjawabnya, "Cukuplah Allah sebagai saksi." Lalu dia rela dengan-Mu. Dan aku telah berusaha mendapatkan perahu untuk memberikan haknya, tetapi aku tidak mendapatkannya. Dan sekarang aku menitipkannya kepada-Mu."

Lalu dia melemparkannya ke laut hingga ia masuk ke dalamnya, lalu dia kembali. Dalam kondisi tersebut dia terus mencari perahu agar bisa pulang ke kotanya. Lalu pemilik uang keluar melihat-lihat, mungkin ada sebuah perahu yang datang membawa uangnya. Dia pun menemukan kayu yang berisi uang tersebut. Dia mengambilnya sebagai kayu bakar untuk keluarganya. Manakala dia menggergaji kayu itu, dia menemukan uangnya dan sepucuk surat.
Selanjutnya, laki-laki yang berhutang itu pulang dengan membawa seribu dinar. Dia berkata kepada pemilik uang,

"Aku terus berusaha mencari perahu agar bisa membawa uangmu, tetapi aku tidak mendapatkannya sehingga aku datang kepadamu sekarang ini."

Pemilik uang bertanya, "Apakah kamu mengirim sesuatu kepadaku?"

Dia menjawab. "Aku katakan kepadamu bahwa aku tidak mendapatkan perahu sebelum aku datang sekarang ini."

Pemilik uang berkata, "Sesungguhnya Allah telah menunaikannya untukmu melalui apa yang kamu kirim di kayu itu. Sekarang, ambillah seribu dinarmu ini dengan baik." (Shahih Bukhari)

Allahualmbishowab.

No comments:

Post a Comment